Baiklah, mungkin kita sebagai umat islam mempercayai
dan meyakini tentang ketuhanan yang maha esa, Tunggal, berdiri sendiri, tidak
beranak dan tidak pula diperanakan. Tetapi terkadang kita mempercayai dan
meyakini hal tersebut, hanya karena ada dalil-dalil dalam al-Qur’an maupun
al-Hadits yang menyebutkan ke-Esaan Tuhan. Bahkan tak sedikit dari umat muslim
yang mempercayai dan meyakini ke-Esaan Tuhan hanya dari kata-kata orang tua atau
guru-guru agama tanpa mengetahui nash-nash yang menunjukannya. Memang bukanlah suatu kesalahan ketika kita
percaya dan meyakini tentang ke-Esaan Tuhan yang dengan nash-nash yang
menunjukan atau hanya berdasarkan perkataan orang tua dan guru-guru kita. Akan
tetapi, alangkah baiknya kita yang belum mengetahui dalil-dalil yang menunjukan
akan ke-Esaan Tuhan mencari tahu baik itu dalil naqli maupun dalil aqli agar
keimanan di dalam diri kita semakin bertambah dan semakin kuat, sehingga kita
dapat lebih meningkatkan kecintaan kita terhadap Allah Swt,Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi
dan mengajak para pembaca meluangkan waktunya untuk berfikir sejenak berikut
mengenai dalil aqli yang menunjukan ke-Esaan Tuhan.
Sebelum kita mengetahui ke-Esaan Tuhan kita buktikan
dulu keberadaan Tuhan.
“bukti adanya
tuhan yaitu karena adanya alam semesta ini. Yaitu bumi beserta seluruh isinya.
Sesuatu itu tidak mungkin ada jikalau tidak ada yang menciptakan dan yang
menciptakan bumi ini adalah Tuhan. Maka dari sini terbuktilah bahwa Tuhan itu
wujud, ada!”.
Kemudian timbul berbagai kemungkinan-kemungkinan baru,
yaitu mengenai jumlah Tuhan. Apakah tuhan itu satu? Dua? Atau bahkan tiga? Mari
kita fikirkan bersama-sama!
“ketika Tuhan
itu satu, tunggal. Tuhan memiliki kuasa penuh akan penciptaan bumi dan alam
semesta ini. Tuhan yang maha Tunggal akan menjadikan segalanya berdasarkan
keinginannya dan kekuasaannya sendiri sehingga terjadilah bumi beserta seluruh
isinya sesuai dengan keinginan dan kekuasaannya tanpa ada yang membantah
keinginanannya”.
Apakah ketika tuhan lebih dari satu bumi beserta
seluruh isinya ini akan terjadi?
Ketika tuhan itu lebih dari satu, contohkan saja dua.
Maka kemungkinan yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
1.
Tuhan satu dan Tuhan dua berbeda
pikiran
2.
Tuhan satu dan Tuhan dua berpikiran
sama
Dari kemungkinan-kemungkinan tersebut terdapat
kemungkinan lagi pada setiap poinnya.
Ketika Tuhan satu dan Tuhan dua berbeda pikiran maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah sebagai berikut: 1) adanya bumi, 2) tidak
adanya bumi, dan 3) ada dan tidak adanya bumi dalam waktu yang bersamaan.
1.
Adanya bumi, ketika tuhan berbeda pemikiran maka yang akan
terjadi Tuhan satu ingin menghendaki adanya bumi dan tuhan dua tidak menghendaki
adanya bumi. Ketika bumi ini terjadi, otomatis salah satu dari kedua tuhan ini
yaitu tuhan dua yang tidak menghendaki adanya bumi kalah, dalam artian tuhan
dua tidak kuasa. Ketika Tuhan sudah tak memiliki kekuasaan apakah masih layak
untuk disebut Tuhan? Jelas tidak. Maka kemungkinan ini tertolak dan mustahil!
2.
Tidak adanya bumi, alasannya dapat
disamakan dengan nomor 1 bahwa ketika tuhan berbeda pemikiran maka yang akan
terjadi Tuhan satu ingin menghendaki adanya bumi dan tuhan dua tidak
menghendaki adanya bumi. Ketika bumi ini tidak terjadi, otomatis salah satu
dari kedua tuhan ini yaitu tuhan satu yang menghendaki adanya bumi kalah, dalam
artian tuhan satu tidak kuasa. Ketika Tuhan sudah tak memiliki kekuasaan apakah
masih layak untuk disebut Tuhan? Jelas tidak. Maka kemungkinanpun ini tertolak
dan mustahil!
3.
Ada dan tidak adanya bumi dalam
waktu yang bersamaan, kemungkinan ini terjadi apabila kedua tuhan, yaitu
tuhan satu yang menghendaki adanya bumi dan tuhan dua yang tidak menghendaki
adanya bumi mempunyai kekuasaan yang sama. Tapi realitanya, Ada dan tidak
adanya bumi dalam waktu yang bersamaan itu adalah suatu perkara yang mustahil.
Maka kemungkinan inipun tertolak!.
Dari kemungkinan-kemungkinan berikut dapat kita buktikan
bahwa ketika adanya 2 tuhan yang berbeda
pemikiran maka itu adalah sebuah perkara yang mustahil. Tetapi bagaimana
jikalah ada dua tuhan yang mempunyai pemikiran sama terhadap penciptaan alam
ini? Dalam perkara ini maka kemungkinan yang akan terjadi adalah: 1) adanya dua
bumi, 2) tuhan membagi penciptaan bumi ini menjadi setengah-setengah.
1.
Adanya dua bumi kejadian ini
terjadi karena tuhan satu dan tuhan dua yang memiliki pemikiran dan kekuasaan
sama untuk menghendaki adanya bumi, tetapi realitanya bumi ini satu! Bukan dua.
Maka kemungkinan ini tertolak dan mustahil.
2.
Tuhan membagi penciptaan bumi ini menjadi
setengah-setengah, hal ini terjadi ketika tuhan satu dan tuhan dua memiliki
pemikiran dan kekuasaan yang sama untuk menghendaki adanya bumi, akan tetapi
dalam hal ini menunjukan bahwa tuhan tidak mampu, tidak memiliki kekuasaan
untuk menciptakan satu bumi karena ia harus berbagi dalam penciptaannya. Ketika
tuhan tak memiliki kekuasaan, masihkah pantas ia disebut Tuhan? Maka
kemungkinan inipun tertolak dan mustahil.
Dari kemungkinan-kemungkinan diatas kita dapat
membuktikan dengan akal kita bahwa adanya tuhan lebih dari satu, entah itu antara
tuhan satu dengan tuhan lain berbeda atau memiliki persamaan dalam pemikiran
itu adalah sesuatu yang mustahil.
Semoga dari tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat
menambahkan keimanan dan kecintaan kita terhadap Allah Swt Tuhan Yang maha esa.
Amin ya robbal ‘alamiin. Jikalau ada yang salah dari tulisan ini, mohon berikan
kritik dan sarannya karena penulis masih belajar dan juga hanyalah seorang
manusia yang tak luput dari segala kesalahan.
#ZidniBelajarNgaji #KitabFathulMajid
#Dirosah5Musyawirin_AbahImat(Kh.Aris_Ni’matullah)
0 komentar:
Posting Komentar